Bismillahirrahmanirrahim
Pt. Dipasana Citra Da raja dan Pt. Wachyuni Mandiri. Sejak tahun 1988 di bangun, dari suatu kondisi yang sangat tidak mungkin untuk di jamah orang biasa hingga menjadi satu area yang bagaikan kota mandiri..! Yang tadinya jarak tempuh dari Menggala 18 jam dengan kelotok dan 4 jam dengan speed board,..yang tadinya kalau mau rawa jitu atau pidana dan ipil harus mutar nelusuri sungai lewat PU hingga bisa ditempuh dengan jalan darat..! Yang tadinya banyak orang berduyun-duyun ke Dipasana untuk mencari kerja atau menjadi plasma, dengan berbekal kemauan, hanya membawa ktp dan satu setel pakaian sampai dengan berbekal ilmu sarjananya, hanya dengan tujuan untuk membangun ekonomi, baik secara individu atau keluarga hingga pengusaha kecil dan pedagang...

Ada beberapa hal tidak aku lupakan baik yang menyedihkan atau yang baik :
1. Kejadian kapal Kekeng tenggelam di depan mata tahun 89, di mana aku bisa berbuat apa-apa karena ombak besar dan aku belum bisa bawa speed sendiri.
2. Kejadian team instalasi listrik dan genset bekerja lembur malam tanpa lampu di blok II pioner karena nguber target.
3. Kehabisan makanan di blok 1 pioner kantin Cik Agus kehabisan bahan tinggal mie, beruntung ada petambak nama pak panggilannya Pak. Ogah yang baik mengundang untuk makan bersama karena masak kepiting.
4. Kadang aku harus marah-marah dengan petambak yang magang dan di karyawan di bagianku kerjanya tidak benar dan suka nyuri-nyuri waktu.
5. Saat cuty masal lebaran harus mengantri di dermaga nunggu kapal.
6. Uang gajian yang aku simpan di atas plafon berantakan tidak karuan di makan tikus, aku simpan di atas plafon karena aku tidak biasa ngantongin uang/membawa-bawa uang kemana-mana.
7. Kenangan terindah ku karena aku bisa dekat dengan semua karyawan dan petambak.
Dan masih banyak lagi yang lain. Tapi sayang semua itu kini hanya menjadi kenangan..

Tidak ada komentar:
Posting Komentar